Minggu, 24 Mei 2009

Menyebarkan Salam

Satu kebiasaan yang ringan namun bisa jadi jarang diterapkan di tengah keluarga kita adalah menyebarkan salam. Padahal banyak buah kebaikan yang bisa dipetik dari ucapan yang mengandung muatan doa ini.
Salah satu hal yang penting dalam kehidupan masyarakat muslim adalah menyebarkan salam. Karena dengannya akan tumbuh rasa saling cinta di antara mereka, biarpun tidak saling mengenal.
Betapa banyak kita temui anjuran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita untuk menyebarkan salam. Sebagaimana disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ?anhu, Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam. Beliau pun ditanya, Apa saja, ya Rasulullah, Jawab beliau, Jika engkau bertemu dengannya, ucapkan salam kepadanya. Jika dia memanggilmu, penuhi panggilannya. Jika dia meminta nasihat kepadamu, berikan nasihat kepadanya. Jika dia bersin lalu memuji Allah, doakanlah dia. Jika dia sakit, jenguklah dia; dan jika dia meninggal, iringkanlah jenazahnya."(HR. Al-Bukhari no. 1240 dan Muslim no. 2162)
Dinukilkan pula oleh Abu Hurairah radhiyallahu ?anhu bahwa beliau Shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda:
"Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR. Muslim no. 54)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menjelaskan, dalam hadits ini terdapat anjuran kuat untuk menyebarkan salam dan menyampaikannya kepada seluruh kaum muslimin, baik yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal. (Syarh Shahih Muslim, 2/35)
Beliau juga menjelaskan bahwa ucapan salam merupakan pintu pertama kerukunan dan kunci pembuka yang membawa rasa cinta. Dengan menyebarkan salam, semakin kokoh kedekatan antara kaum muslimin, serta menampakkan syi'ar mereka yang berbeda dengan para pemeluk agama lain. Di samping itu, di dalamnya juga terdapat latihan bagi jiwa seseorang untuk senantiasa berendah diri dan mengagungkan kehormatan kaum muslimin yang lainnya. (Syarh Shahih Muslim, 2/35)
Al-Bara` bin 'Azib radhiyallahu 'anhu menukilkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Sebarkanlah salam, niscaya kalian akan selamat." (HR. Ahmad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 604: hasan)
Maksudnya di sini, kalian akan selamat dari sikap saling menjauh dan pemutusan hubungan, serta akan langgeng rasa saling cinta di antara kalian. Hati kalian pun akan bersatu, dan hilanglah permusuhan serta pertikaian. (Faidhul Qadir, 2/22)
'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Ibadahilah Ar-Rahman, berikan makanan dan sebarkan salam, niscaya kalian akan masuk ke dalam surga dengan selamat." (HR. At-Tirmidzi no. 1855, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi: shahih)
Banyak nukilan ucapan para salaf kita yang shalih yang menunjukkan keutamaan mengucapkan salam. Di antaranya dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu:
"Sesungguhnya As-Salam adalah salah satu nama Allah yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah salam di antara kalian. Sesungguhnya bila seseorang mengucapkan salam kepada suatu kaum, lalu mereka menjawab salamnya, maka dia memiliki keutamaan derajat di atas mereka karena dia telah mengingatkan mereka dengan salam. Dan bila tidak dijawab salamnya, maka akan dijawab oleh makhluk yang lebih baik darinya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 793: shahih secara mauquf, shahih juga secara marfu')
Sumber: majalah Asy syariah,
Penulis/Sumber : Al-Ustadzah Ummu

Jumat, 22 Mei 2009

Sempurnanya Suatu Amalan

Abu Abdillah An-Nabaji rahimahullahu berkata:
"Ada lima karakter yang dengannya akan sempurna suatu amalan:
(1) keimanan yang disertai pengetahuan yang benar tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala,
(2) mengenal al-haq,
(3) mengikhlaskan seluruh amalan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala,
(4) beramal sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan
(5) makan dari makanan yang halal.
Apabila salah satu dari lima karakter ini hilang, maka tidak akan terangkat amalan-amalannya. Jika engkau mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak mengetahui al-haq, maka tidak ada manfaatnya. Dan andaikata engkau mengetahui al-haq namun tidak mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, juga tidak bermanfaat. Dan jika engkau mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengetahui al-haq, namun tidak ikhlas dalam amalan-amalanmu, maka tidak ada gunanya. Atau, engkau mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengetahui al-haq, ikhlas dalam amalan-amalanmu, namun tidak sesuai dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam maka tidak ada faedahnya. Dan andaikan keempat perkara tersebut terpenuhi, namun engkau tidak mengonsumsi makanan yang halal, maka tidak ada manfaatnya."
(Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 257-258)
sumber: majalah Asy syariah
Penulis : Al-Ustadz Zainul Arifin

Sabtu, 16 Mei 2009

Aksi perawatan orthodontics


Pesawat orthodontics memiliki brbagai macam bentuk; baseplate sederhanan dengan dua cengkram, susunan yang rumit dari arch dan screen dari pesawat Frankel atau filigree dari kawat kecil, locpin, bonding attachment, dan elastik dari tahap III Begg light wire. Semua alat ini, memiliki sati persamaan yaitu menghasilkan sistem tekanan yang mengontrol secara alami posisi gigi-gigi.
Aksi pesawat orthodontics adalah untuk memodifikasi dengan cara tertentu, sistem tekanan alami dari gigi deligi. pesawat dapat melakukan dengan hal ini dengan menekan gigi-geligi atau memodifikasi dan mengubah arah tekanan alami yang terjadi pada gigi gigi selama aktivitas fungsional normal dari rahang wajah.

Menurut hukum mekanis, setiap aksi menghasilkan reaksi seimbang denga arah yang berbeda, yang berlaku juga untuk pesawat orthodontics. Bila tekanan atau aksi yang dikeluarkan, pada gigi dari pesawat, reaksi terhadap tekanan harus diidentifikasi dan didistribusikan agar tidak menimbulkan efek berbahaya. hal ini didapat dengan mendistribusikan beban reaksi pada daerah jaringan sebesar mungkin untuk mengurangi tekanan (gram per milimeter persegi) sekecil mungkin. Penjangkaran dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti berikut:
1. penjangkaran sederhana
2. penjangkaran resiprokal
3. penjangkaran statis
4. penjangkaran intermaksilari
5. penjangkaran ekstra-oral

Jumat, 15 Mei 2009

Nasihat

Kemarin sore, tepat pukul 16.23 bunyi sms dari HP ku, setelah dibuka ternyata sebua pesan berisi nasihat yang memberi semangat diri.....
"Biarlah Allah saja yang menyemangati kita. Pada setiap peristiwa ada teguran atas kelalaian dan kesalahan kita. Biarlah Allah saja yang tahu ibadah kita, karena pujian orang lain hanya akan menodai keikhlasan. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang selalu bermakna. Saat berbaur kita bisa menyemangati yang lain dan saat sendiri kita mampu kuatkan diri..."
And Many more nasehat yang saya dapatkan dari teman-temanku.....
"Sabar bukan berarti menyerah tanpa usaha. Sabar bukan pula perjuangan tanpa hasil. Sabar adalah taman kesejukan di antara Ikhtiar maksimal dan Tawakkal total. Sabar adalah perwujudan keyakinan kuat akan jani Allah. dengan sabar hati begitu percawa bahwa Allah akan segera menyambut niat dan keinginan tulus seorang hamba."
"Renungkan! Penerbangan terakhir kita bukan di pesawat Airline tapi keranda yang dipandu manusia, bekal kita bukan Uang atau Harta tapi AMAL & IBADAH, baju yang kita pakai bukan merek terkenal tap kain KAFAN, yang melayani kita bukan PRAMUGARI tapi MALAIKAT MUNKAR-NAKIR, pendaratan kita bukan di Jepang atau USA tapi KUBURAN, paspor kita bukan INA tapiAL-ISLAM, tempat tidur kita bukan SPRINGBED tapi TANAH. RENUNGKANLAH!!!!!"

Rabu, 13 Mei 2009

Apa Itu Orthodontics?

Orthodontics adalah suatu ilmu pengetahuan pada bidang kedokteran gigi untuk memperbaiki susunan gigi-gigi. orang yang punya keahlian ini disebut orthodontist.

Siapa yang perlu ke orthodontist?
anak-anak hingga orangdewasa perlu perawatan ini jika...
  • menderita maloklusi (posisi gigi tidak beraturan dan semraut)
  • posisi gigi tidak baik atau tidak padatempatnya
  • kurang puas dengan susunan gigi-giginya
Penyabab terjadinya maloklusi
  • keturunan.seorang anak bisamendapatkan bentuk rahang yang kecil dari ibu, dan ukuran gigi besar yang diturunkan dari bapak. pada kasus ini, ukuran gigi akan terlalu besar untuk menempati rahang dengan ukuran kecil tersebut.
  • trauma. jika seorang anak kehilangan gigi akibat bekecalakaan, gigi-gigi di sebelahnya akan cenderung bergeser untuk menutupi ruangyang kosong tersebut.
  • penyakit. akibat penyakit gusi atau karies, gigi bisa jadi akan tanggal. nah, ruang yang kosong tersebut akan ditutupi oleh gigi-gigi di sebelahnya.
  • malnutrisi. kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan rahang dan gigi.
  • kebiasaan buruk. mengisap ibu jariu, mengisap bibir bawah atau atas, menggigit benda tertentudapat mempengaruhi susunan gigi dan menimbulkan maloklusi.
Dampak dari maloklusi
  • mempengaruhi pertumbuhan normal dan perkembngan rahang.
  • pola penenlanan yang abnormal
  • fungsi otot wajah yang abnormal
  • pengunyahan yang tidak sempurna
  • gangguan dalam berbicara
  • mudah terserang karies gigi
  • posisi gigi yang lebih mudah untuk terkena trauma. misalnya, gigi depan atas pada posisi ke depan (tonggos) sehingga mudah patah karena tertumbuk pada sesuatu.
Bagaimana kawat gigi bekerja?
  • gigi dapat digerakkan secara perlahan ke poisis yang dituju, dengan memberi tekanan tertentu dan juga waktu tertentu. band (ring, cincin), bracket kawat adan elatik yang ditempatkan pada gigi-gigi yang telah ditentukan. pemasangan tersebut ke arah yang diinginkan, atau sebagai penjangkar.
  • pergerakan gigi ke posisi fungsional yang fisiologis, membutuhkan waktu yang cukup lama, berbulan-bulan, bahkan bertahun! inti perawatan meratakan gigi adalah agardidapat penampilan baru yang lebih baik dan lebih sehat.
  • retainer diperlukan setelah selesai perawatan meratakan gigi. ini perlu agar posisi yang telah baik tidak kembali ke posisi lama, dan hasil perawatan lebih stabil. mengingat setelah gigi bergerak, kemungkinan bagian tulang alveolar yang merenggang belum kembali membentuk dengan sempurna.
  • penting, kesabaran saat penggunaan alat meratakan gigi. pakai alat selama yang dibutuhkan sampai posisi yang diinginkan tercapai dan tak kembali pada posisi dahulu atau posisi tak menentu. sikap koopewratif dari pasien sangat dibutuhkan. kesabaran akan menghasilkan sesuatu yang baik di kemudian hari, di samping ketrampilan dari operatornya.
Bagaimana memelihara kawat gigi?
  • kawat gigi dapat mempermudah terkumpulnya sisa makanan dan plak gigi, terutama daerah sekitar alat yang ditempell pada permukaan gigi. namun, jika dirawat dengan baik, kerusakan gigi maupun penyakit periodontal dapat dihindari.
  • penting! melakukan kontrol plak gigi setiap hari. cara pengontrolan sebagai berikut:
- gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut.
- flossing
- irigasi rongga mulut (water pick)
- hindari konsumsi makanan keras
- hindari makanan yang lengket
- kunjungi dokter gigi secara reguler.


Refference
Kesehatan Gigi A to Z. Ke Dokter Gigi! Siapa Takut?. DR. drg. Melanie Sadono Djamil, MBiomed.





Minggu, 10 Mei 2009

SALAM SAPA

Assalamu'alaikum. selamat datang di blogQ yang masih sangat sederhana he8....

Ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk ingin SESUATU,
pahamilah bahwa Allah PUNYA SEJUTA tahu akan KEBUTUHANmu,
Mulai detik ini awali harimu dengan rasa syukur dan ikhalas,
Nikamati setiap detik waktu yang berdetak dengan keikhlasan dan akhiri kelelahan dengan senyuman.
Semoga ALLAH ridho atas semua kerja keras yang telah kita lakukakan...